Dalam kitab Wahyu 3: 8, dikatakan, “Lihatlah, Aku telah membuka
pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa
kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau
tidak menyangkal nama-Ku.” Tuhan itu sebenarnya telah membuka pintu bagi
kita yang tidak dapat tutup. Kesempatan itu sudah Tuhan bukakan. Kita
percaya bahwa dalam kesempatan pasti ada kejutan yang menyenangkan.
Karena itu kita perlu momentum.
Momentum, dalam kamus bahasa Indonesia adalah saat yang tepat. Alkitab katakan kalau di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari (2 Pe 3:8). Kita tidak tahu kapan momentum itu datang, namun bersiaplah. Yang terutama sebelum itu kita harus mengasihi Allah supaya kita dikenal-Nya (1 Kor. 8:3) dan memiliki gaya hidup seperti Yesus. Seperti apakah gaya hidup itu?
1. Mengambil Keputusan untuk berubah.
Ada aturan yang kita kenal dengan “hukum suddenly”. Itu berbicara tentang sebuah perubahan yang terjadi. Di kitab Hakim-hakim 11:9-11, Yefta anak seorang sundal anak dari perempuan lain tidak mendapatkan warisan dari bapanya. Dia diusir lalu bergabung dengan barisan sakit hati hati, tapi suddenly (tiba-tiba) dia diangkat sebagai kepala dan panglima. Bukti dia di kenal sama Tuhan adalah dia membawa perkara itu kepada Tuhan di mezbah. Bukti bahwa dia mengambil keputusan untuk berubah. Yefta tertolak tapi dia mengambil keputusan untuk memaafkan dan melupakan.
2. Jangan menunda kesempatan.
Wahyu 3:20 menyatakan bahwa setiap detik Tuhan mengetuk pintu hati kita untuk berpesta dengan Tuhan. Dia mau makan bersama sama. Dan cara Tuhan mau masuk ke dalam hidup kita adalah dengan ketukan bukan paksaan (mendobrak pintu). Tuhan mempersilahkan kehendak bebas kita yang menentukan. Ketika saat ini tiba, jangan tunda lagi. Bukalah pintu buat Yesus masuk. Menunda kesempatan adalah cara alami membunuh kesempatan. Tidak ada yang lebih mahal dari kesempatan yang terlewatkan.
3. Bekerja Keras.
Ef 4:28 menegaskan bahwa kita harus bekerja keras. Kalau kita masuk dalam dunia kerja, bekerjalah berdasarkan nilai-nilai kebenaran. Jangan kerja dengan mengikuti cara-cara cara dunia. Kalau tidak, kita tidak akan menemukan momentum dalam hidup kita. Sebuah kutipan menyatakan begini: Luck is a point, where hardwork meet apportunity. Intinya adalah, orang yang bekerja keras itulah yang mendapatkan kesempatan dan momentum.
4. Memiliki Hikmat.
Mazmur 19:8, “Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.” Tuhan itu memberikan hikmat pada orang yang tak berpengalaman. Kita harus selalu penuh hikmat. Dari Firman Tuhan, perlu dibaca, direnungkan , direnungkan dan dilakukan. Karena itu kalau Anda ke gereja, jangan lupa bawa catatan. Supaya apa yang Anda dapatkan di gereja tidak hilang begitu saja. Anda bisa membuka kembali catatan-catatan itu. Ingatlah bahwa pengetahuan itu bisa didapat, tapi hikmat itu datangnya dari Tuhan. Orang yang penuh hikmat itulah yang mengerti momentum Tuhan.
Bagaimana keputusan Anda hari ini? Masihkah merindukan menemukan momentum Tuhan dalam hidup Anda? milikilah gaya hidup Yesus!
Pdt. Eluzai Frengky Utana
May 28, 2014
Momentum, dalam kamus bahasa Indonesia adalah saat yang tepat. Alkitab katakan kalau di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari (2 Pe 3:8). Kita tidak tahu kapan momentum itu datang, namun bersiaplah. Yang terutama sebelum itu kita harus mengasihi Allah supaya kita dikenal-Nya (1 Kor. 8:3) dan memiliki gaya hidup seperti Yesus. Seperti apakah gaya hidup itu?
1. Mengambil Keputusan untuk berubah.
Ada aturan yang kita kenal dengan “hukum suddenly”. Itu berbicara tentang sebuah perubahan yang terjadi. Di kitab Hakim-hakim 11:9-11, Yefta anak seorang sundal anak dari perempuan lain tidak mendapatkan warisan dari bapanya. Dia diusir lalu bergabung dengan barisan sakit hati hati, tapi suddenly (tiba-tiba) dia diangkat sebagai kepala dan panglima. Bukti dia di kenal sama Tuhan adalah dia membawa perkara itu kepada Tuhan di mezbah. Bukti bahwa dia mengambil keputusan untuk berubah. Yefta tertolak tapi dia mengambil keputusan untuk memaafkan dan melupakan.
2. Jangan menunda kesempatan.
Wahyu 3:20 menyatakan bahwa setiap detik Tuhan mengetuk pintu hati kita untuk berpesta dengan Tuhan. Dia mau makan bersama sama. Dan cara Tuhan mau masuk ke dalam hidup kita adalah dengan ketukan bukan paksaan (mendobrak pintu). Tuhan mempersilahkan kehendak bebas kita yang menentukan. Ketika saat ini tiba, jangan tunda lagi. Bukalah pintu buat Yesus masuk. Menunda kesempatan adalah cara alami membunuh kesempatan. Tidak ada yang lebih mahal dari kesempatan yang terlewatkan.
3. Bekerja Keras.
Ef 4:28 menegaskan bahwa kita harus bekerja keras. Kalau kita masuk dalam dunia kerja, bekerjalah berdasarkan nilai-nilai kebenaran. Jangan kerja dengan mengikuti cara-cara cara dunia. Kalau tidak, kita tidak akan menemukan momentum dalam hidup kita. Sebuah kutipan menyatakan begini: Luck is a point, where hardwork meet apportunity. Intinya adalah, orang yang bekerja keras itulah yang mendapatkan kesempatan dan momentum.
4. Memiliki Hikmat.
Mazmur 19:8, “Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.” Tuhan itu memberikan hikmat pada orang yang tak berpengalaman. Kita harus selalu penuh hikmat. Dari Firman Tuhan, perlu dibaca, direnungkan , direnungkan dan dilakukan. Karena itu kalau Anda ke gereja, jangan lupa bawa catatan. Supaya apa yang Anda dapatkan di gereja tidak hilang begitu saja. Anda bisa membuka kembali catatan-catatan itu. Ingatlah bahwa pengetahuan itu bisa didapat, tapi hikmat itu datangnya dari Tuhan. Orang yang penuh hikmat itulah yang mengerti momentum Tuhan.
Bagaimana keputusan Anda hari ini? Masihkah merindukan menemukan momentum Tuhan dalam hidup Anda? milikilah gaya hidup Yesus!
Pdt. Eluzai Frengky Utana
May 28, 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar